Senin, 21 November 2016

丙寅太歳耿章大將軍 ( Bǐng Yín Tài Suì Gěng Zhāng Dà Jiàng Jūn )

丙寅太歳耿章大將軍 ( Bǐng Yín Tài Suì Gěng Zhāng Dà Jiàng Jūn )

Kiemsin dari 丙寅太歳耿章大將軍 ( Bǐng Yín Tài Suì Gěng Zhāng Dà Jiàng Jūn )

Sejarah singkat Jenderal Besar Geng Zhang (耿 章) Bing Yin 'Tai sui' lahir pada masa Dinasti Ming di Lu Di (鲁 地), dalam wilayah provinsi Shan Dong. Namanya Geng Zhang Guang dan juga dikenal sebagai Geng Zhang (耿 章). Geng Zhang adalah anak dari Geng Ru yang merupakan polisi dari Shan Xi. Geng Zhang memiliki karakter yang kuat, pantang menyerah, dan jujur. Dia sangat khusus pada detail.

Ketika ayahnya Geng Ru dijebak dan dipenjarakan, Geng Zhang mengikuti ayahnya ke dalam penjara dan merawatnya. Setelah Geng Ru dieksekusi, Geng Zhang menulis surat dengan darah sendiri dan mencari ganti rugi atas keluhan ayahnya dan menguraikan bersalah ayahnya. Semua menteri termasuk para hakim di Pengadilan Imperial tersentuh oleh tindakan berbakti dan sangat simpatik ke arahnya.

Gambar Grafis dari 丙寅太歳耿章大將軍 ( Bǐng Yín Tài Suì Gěng Zhāng Dà Jiàng Jūn )

Selama tahun-tahun Chong Zhen (1628-1643), Geng Zhang menjadi seorang pejabat provinsi Qu Wo (sebuah distrik di Shan Xi). Ada pajak berat dikenakan pada tol pajak, yang secara substansial meningkatkan beban keuangan rakyat. Geng Zhang mengambil inisiatif dan mengusulkan pengurangan biaya tol untuk meringankan beban rakyat pada umumnya. Dengan demikian, ia menyinggung pejabat berkuasa dan menyikut.

Lambang / Stempel dari 丙寅太歳耿章大將軍 ( Bǐng Yín Tài Suì Gěng Zhāng Dà Jiàng Jūn )

Geng Zhang tidak punya pilihan lain kecuali harus berhenti posisinya. Sebelum pergi, Geng Zhang meninggalkan bait tulisan tangan, yang secara harfiah berarti bahwa untuk bantuan penderitaan orang-orang negara, ia akan berhenti posisinya. Dia sungguh-sungguh berharap bahwa melalui upaya pantang menyerah, Qu Wo akan suatu hari nanti menjadi kota yang dilindungi dengan orang-orang negara yang bersatu. Orang-orang negara mengingat kebaikannya menghormatinya setelah kematiannya dan hormat kepadanya setiap tahunnya.

Senin, 26 September 2016

甲子太歳金辩大將軍 (Jiǎ Zǐ Tài Suì Jīn Biàn Dà Jiàng Jūn)

甲子太歳金辩大將軍 (Jiǎ Zǐ Tài Suì Jīn Biàn Dà Jiàng Jūn)

user posted image
Kiemsin dari 甲子太歳金辩大將軍 (Jiǎ Zǐ Tài Suì Jīn Biàn Dà Jiàng Jūn)

Dia lahir di Dinasti Ming di Shan Yang [山阳], sekarang provinsi Shan Xi di wilayah tenggara Kabupaten Shan Yang. Nama aslinya adalah Jin Lian juga dikenal sebagai Jin Bian. Pada tahun ke-3 dari Dinasti Ming (1438A), ia dipromosikan dan membantu dalam urusan militer distrik Ning Xia. Saat bertugas, Jin Bian [金 辨] direkomendasikan pengangkatan hanya personel yang kompeten dengan moralitas yang tinggi harus didasarkan pada militer dan banyak dipuji oleh orang-orang rekomendasi-nya.


Distrik Ning telah lama menderita masalah kekurangan air. Ada awalnya 5 drainase yang tersumbat 3 karena kurangnya perawatan. Jin Bian mendekati Pengadilan Imperial dan mencari alokasi dana untuk membersihkan drainase tersumbat agar 11.300 hektar jika lahan terlantar bisa diairi dan mulai digunakan. Dalam rangka mendorong peningkatan keuangan  untuk membuat sumbangan untuk bencana bantuan.

user posted image 

Lambang / Stempel dari 甲子太歳金辩大將軍 (Jiǎ Zǐ Tài Suì Jīn Biàn Dà Jiàng Jūn)

Kaisar memerintahkan bahwa siapa pun bisa berkontribusi atas 1.000 batu butir beras terhadap dana bencana, Kaisar akan mengeluarkan otentikasi disahkan dengan cap Kerajaan dalam pengakuan. Jin Bian setelah mengetahui bahwa mendekati Kaisar dan mengatakan bahwa tanah di perbatasan berbeda dari daratan di bahwa biaya beras lebih tinggi. Ia mengusulkan kepada Kaisar bahwa bagi mereka yang tidak mampu untuk contribute1,000 batu di tanah perbatasan juga akan menerima otentikasi dari Kaisar serta dorongan. Kaisar menerima proposal tersebut dan sebagai hasilnya penyimpanan biji-bijian padi di perbatasan memadai dan orang-orang negara memiliki jaminan hidup yang lebih aman.

Dari mata kedua Jin Bian Tai Sui yang menonjol sepasang tangan. Representation ini cukup unik. Dari buku "Feng Shen Yan Yi" 封神 演義 "", pasal 18, ada referensi untuk Jin Bian Tai sui. Yang Ren (Menteri tinggi), mengajukan petisi ke Kaisar Zhou untuk membangun jembatan tapi karena kurang beruntung membuat tersinggung Kaisar yang marah, sehingga mencongkel keluar kedua matanya. 

user posted image 

Gambar Grafis dari 甲子太歳金辩大將軍 (Jiǎ Zǐ Tài Suì Jīn Biàn Dà Jiàng Jūn)

Untungnya, Tai Shang Lao Cun datang untuk menyelamatkan dia dan merawat Yang Ren di sebuah gua gunung yang dikenal sebagai 'Zi Yang Dong'. Tai Shang Lao Cun memasukkan ke masing-masing mata Yang Ren pil surgawi, Lalu Tai Shang Lao Cun mengembuskan napas surgawi ke wajah Yang Ren dan meneriakkan mantra rahasia. Jadi sepasang tangan tumbuh dari wajah Yang Ren! Ini adalah sepasang mata khusus yang mampu melihat apa yang terjadi di Sorga dan apa yang terjadi di bawah di neraka, serta apa yang terjadi di dunia fana. Dia diterima sebagai murid Tai Shang Lao Cun. Zhang Zi Ya kemudian diberikan Yang Ren sebagai Grand Duke (Tai Sui) dari tahun Jia Ji  (yaitu, ..1864,1924,1984,2044,2104 .... + 60 ....). Yang Ren kemudian lebih dikenal sebagai Jin Bian.

乙丑太歲陳材將軍 (Yǐ Chǒu Tài Suì Chén Cái Jiàng Jūn)

乙丑太歲陳材將軍 (Yǐ Chǒu Tài Suì Chén Cái Jiàng Jūn)



Kimsin / Rupang dari 乙丑太歲陳材將軍 (Yǐ Chǒu Tài Suì Chén Cái Jiàng Jūn)

Yi Chou 'Tai sui' lahir di Dinasti Song di Jin Hua [金花],sekarang Jin Hua Kota di Provinsi Zhe Jiang.Dia dikenal sebagai Chen Cai [陈 材]. Pada1447, Chen Cai lulus ujian Imperial dan menjadi lulusan kerajaan. Chen Cai memiliki fisik yang tidak biasa dari seorang manusia biasa dan sangat kuat dalam pelukan ini. Pada satu kesempatan saat ia pulang ke rumah saat fajar melewati lahan pertanian ketika ia bertemu harimau mendekat. Dia berjuang dengan harimau tangan kosong dan berhasil memiliki harimau dibunuh.


Lambang / Stempel dari 乙丑太歲陳材將軍 (Yǐ Chǒu Tài Suì Chén Cái Jiàng Jūn)

Pada kesempatan lain, ia berada di ruang ujian melakukan pemeriksaan dengan banyak orang lain. Dalam perjalanan pemeriksaan, aula terbakar.Itu adat pada waktu itu bahwa pintu di ruang ujian terkunci dan semua siswa tidak mampu melarikan diri. Dalam keadaan, Chen Cai menggunakan tangan kanannya menempel dinding untuk dukungan dan mengangkat para siswa dengan tangan kiri dan memungkinkan mereka untuk memanjat bahunya untuk melarikan diri. Dia berhasil menyelamatkan banyak dari mereka dan menjadi sangat populer setelah itu. Pada saat Chen Cai diangkat petugas distrik distrik An Qiu, pencurian merajalela dan barang-barang berharga dari kas kabupaten yang dicuri.



Gambar Grafis dari 乙丑太歲陳材將軍 (Yǐ Chǒu Tài Suì Chén Cái Jiàng Jūn)

Chen Cai tunggal handedly dengan 'elastis' berlari mengejar pencuri dan berhasil membidik salah satu dari mereka dan memukulnya di mata kiri dan satu lagi di telinga kanannya. Ketika pencuri lain melihat bahwa dia adalah penembak tersebut, berlutut di depannya dan berusaha untuk pengampunan. Chen Cai memerintahkan cemara kembalinya semua barang-barang berharga dan kembali mereka ke kas kabupaten. 

Sebagai hukuman, Chen Cai kaleng masing-masing 30 kali sebelum ia membiarkan mereka pergi. Para pejabat dari istana kekaisaran tidak senang dengancara Chen Cai menangani situasi dan menuduh Chen Cai untuk mendukung mereka. Dalam frustrasi, Chen Cai mengundurkan diri dari jabatannya dan kembali ke kampung halamannya.

Senin, 12 September 2016

韋陀菩薩 - WI To Pho Sat

Wei Tuo Pu Sa - Boddhisatva Pelindung Ajaran Buddha 
韋陀菩薩 - 佛教护法神


Lukisan Grafis dari 韋陀菩薩 -Wi To Pho Sat.

Kiem Sin dari 韋陀菩薩 - Wi To Pho Sat.

Wei Tuo 韋陀 adalah Boddhisatva pelindung yang biasanya dipuja berdampingan dengan Guan Shi Yin Pu Sa 觀世音菩薩 Boddhisatva ini digambarkan dengan pakaian perang lengkap dan tangannya membawa ruyung penakluk iblis 金剛杵. Wei Tuo sering kali juga ditampilkan sebagai malaikat pintu / Men Shen ( 門神 ) yang menjaga kelenteng-kelenteng Buddha, berdampingan dengan Qie Lan ( 伽蓝 ) yang bermuka hitam dan berjenggot memegang kampak. Kadang - kadang Wei Tuo juga dipuja tersendiri. Hari lahirnya diperingati pada tanggal 17 bulan 3 Imlek 三月十七日.
Kiem Sin dari 韋陀菩薩 - Wi To Pho Sat.

神农大帝 - Shen Nong Da Di / Sin Long Tay Tee

Shen Nong Da Di ( 神农大帝 )
Lukisan wajah daripada 神农大帝 / Sin Long Tay Tee

Dikalangan rakyat, Shen Nong 神农( 2600 SM- 2200 SM ) disebut sbg Wu Gu Wang 五穀王 atau Raja Palawija, atau Shen Nong Da Di ( Sin Long Tay Tee - Hokkian ) 神农大帝 yg berarti Kaisar pertanian, Ia dianggap sbg Dewa pertanian, menggajar bercocok tanam padi dan palawija. patung Shen Nong Da Di ditampilkan dgn kepala bertanduk, telanjang dada,memakai pakaian dari daun-daunan dan telanjang kaki. Bentuknya sangat berlainan dengan patung dewa yang umumnya dipuja. Hari lahirnya pada tgl 26 bulan 4 Imlek.

Kiem Sin dari 神农大帝 / Sin Long Tay Tee yang dipuja dalam sebuah altar.

Dalam legenda, Shen Nong dianggap sbg Dewa matahari yg disebut Yan Di 炎帝. Ya Di dgn penuh kesabaran mengajar orang menanam padi dan palawija, sehingga rakjat tidak kelaparan, Ia dianggap penemu beberapa macam alat utk pertanian seperti cangkul, garu dan bajak, Dia juga diceritakan sbg orang pertama yg menemukan cara-cara memperoleh garam dgn menguapkan air laut. Seringkali dalam dongeng Shen Nong disebut sbg berkepala kerbau, ini disebabkan karena Ia mengajar cara-cara memanfaatkan tenaga hewan membantu bercocok tanam.
Kiem Sin dari 神农大帝 / Sin Long Tay Tee yang dipuja dalam sebuah altar.

Yan Di alias Shen Nong ini ternyata tidak hanya Dewa pertanian, Dia juga seorang Dewa pengobatan. Ia selalu menggunakan lidahnya dalam mengecup rumput2 obat 神農嘗百草untuk mengetahui rasa dan sifatnya yg khusus seperti beracun dan tidak, panas atau dingin. berdasarkan sifat khusus inilah Shen Nong memakai rumput obat untuk mengobati rakyatnya. suatu ketika Ia mengecup rumput beracun yg disebut daun tuan chang cao atau rumput pemutus usus, Beliau tewas karena mengorbankan dirinya untuk kemajuan ilmu pengobatan.

Kiem SIn dari 神农大帝 / Sin Long Tay Tee yang diletakkan di dalam sebuah Kio / Joli / Tandu.

Klenteng Shen Nong Da Di 神農大帝 bertebaran di Tiongkok daratan, di Taiwan juga terdapat Shen Nong Dian 神農殿 ( kuil Shen Nong ) di Tainan, di Indonesia klenteng untuk Shen Nong Da Di terdapat antara lain di Pekalongan dgn memakai nama Bao An Dian 保安殿 yg berarti " Istana Pelindung Keselamatan "

釋迦牟尼佛 - Se Jia Muo Ni Fo

SAKYAMUNI BUDDHA 釋迦牟尼佛
(SE JIA MUO NI FO).

Rupang / Kiem Sin dari Se Jia Muo Ni Fo - 釋迦牟尼佛 yang dipuja dalam sebuah altar.


Se Jia Muo Ni Fo dalam bahasa Sanskrit disebut Sakyamuni Buddha. Secara umum Sakyamuni Buddha disebut Ru Lai Fo 如来佛 (Ji Lay Hud - Hokkian ), dan hari lahirnya diperingati pada tanggal 8 bulan 4 Imlek.



Menurut sejarah, Sakyamuni Buddha adalah Sidharta Gautama atau yang kemudian lazim disebut sebagai Buddha Gautama. Sidharta lahir pada tahun 560 SM di sebuah negeri yang bernama : Kapilavastu dekat Nepal. Ayahnya adalah Raja Sidhodana dari Suku Sakya. Karena berasal dari Suku Sakya inilah maka kemudian beliau disebut sebagai Sakyamuni Buddha. Permaisuri Mahamaya sebelum melahirkan Sidharta, mimpi melihat seekor gajah putih memasuki rahimnya. Sang bayi Sidharta kemudian dilahirkan lewat pinggang sang ibu.


Seminggu setelah melahirkan, sang ibu, Dewi Mahamaya, meninggal dunia,dan beliau kemudian dibesarkan oleh bibinya Mahaprajapati. Dalam suatu upacara, ia kemudian diberi nama " Sidharta " yang berarti " seseorang yang tujuannya telah tercapai ".

Pangeran muda ini hidup dalam kemewahan dan keagungan. Dan pada usia-nya yang ke -16, ia dikawinkan dengan puteri Yasodara, sepupunya sendiri. Selama 13 tahun ia menikmati madunya kehidupan berumah tangga, tanpa menyadari perubahan - perubahan keadaan yang membawa kesengsaraan di luar istana.

Pada usianya yang ke - 29 tahun, ia menemui 4 hal yang kemudian merubah sama sekali jalan kehidupannya. Pertama - tama ia melihat seorang tua renta yang duduk bersandar pada tongkatnya, kemudian seorang yang menderita sakit, sesosok mayat dan akhirnya seorang pendeta dengan jubah berwarna kuning berjalan tenang dan dengan wajah yang penuh kedamaian. Ketiga pemandangan yang pertama, menyadarkan sang pangeran akan kodrat alam yang tidak dapat diubah dan segala kesengsaraan yang menghantui manusia. Pemandangan ke-empat menunjukkan cara untuk menanggulangi segala penyakit di dunia dan mencapai ketentraman hidup. Ia menyadari bahwa hidup dengan menuruti nafsu dan kesenangan adalah tidak berguna. Ia kemudian memutuskan untuk meninggalkan semua kemewahan duniawi untuk mencari"kebenaran" dan "kedamaian abadi".

Rupang / Kiem Sin dari Se Jia Muo Ni Fo - 釋迦牟尼佛

Baru saja keputusan yang penting itu diambil, ia mendengar tangisan putra-nya yang baru lahir. Ia menamainya "Rahula", yang berarti "belenggu", pada putranya itu, sebab ia menganggap kelahirannya lebih merupakan suatu "rintangan hidup" dari pada suatu "kebahagiaan". Ini merupakan petunjuk yang jelas bahwa tekadnya untuk meninggalkan kehidupan berumah tangga telah bulat.

Enam tahun lamanya ia menjalankan hidup sebagai pertapa, berbagai kesulitan dan kesengsaraan serta cobaan telah dialaminya. Sampai akhirnya dalam semedinya dibawah pohon Bodhi, di hutan Buddha Gaya, ia memperoleh"pencerahan". Pada waktu itu beliau berusia 35 tahun, dan sejak itu disebut sebagai Buddha Gautama.

Dalam bahasa Tionghoa, Sakyamuni disebut sebagai Ru Lai Fo 如来佛( Ji lay Hud -Hokkian ). Sebutan Ru Lai yang berarti "Dia yang datang" adalah terjemahan dari "Tathagata" yang merupakan salah satu sebutan buat Sakyamuni Buddha. Di dalam kelenteng - kelenteng Sakyamuni ditampilkan bersama - sama dengan O-mi Tuo Fo 阿彌陀佛 (Amitabha) dan Yao Si Fo 藥師佛 (Yok Su Hud), yang merupakan tiga serangkai yang punya kedudukan tertinggi dalam khasanah Dewata Buddhisme. Hari lahir Sakyamuni Buddha diperingati pada tanggal 15 bulan 4 Imlek yang secara umum disebut hari Waisak. Tapi di sebagian kelenteng, diperingati pada tanggal 8 bulan 4 Imlek.

Rabu, 17 Agustus 2016

包拯 - Bao Zheng

 
Kimsien daripada Kongco 包拯 - Bao Zheng yang dipuja dalam sebuah altar.

Bao Zheng ( Han Zi : 包拯) ( 999 - 1062 ) adalah seorang hakim dan negarawan terkenal pada zaman Dinasti Song Utara. Karena kejujurannya dia mendapat julukan Bao Qingtian (包青天) yang berarti Bao si langit biru, sebuah nama pujian bagi pejabat bersih. Musuh-musuhnya menjulukinya Bao Hei Zi (包黑子) yang artinya si hitam Bao karena warna  kulitnya yang gelap. Nama kehormatannya adalah Xi Ren (希仁).

Bao dilahirkan dalam keluarga sarjana di Luzhou (sekarang Hefei, provinsi Anhui). Kehidupan awalnya banyak memengaruhi kepribadiannya. Orang tuanya walaupun hidup pas-pasan, namun masih sanggup menyekolahkannya dengan baik. Ketika sedang mengandungnya, ibunya sering turun naik gunung untuk mengumpulkan kayu bakar. Di kampungnya dia banyak berteman dengan rakyat jelata sehingga dia mengerti beban hidup dan masalah mereka. Hal ini membuatnya membenci korupsi dan bertekad untuk menegakkan keadilan dan kejujuran. Orang yang berpengaruh besar pada kehidupannya adalah Liu Yun, seorang pejabat kehakiman di Luzhou, seorang pejabat yang ahli dalam puisi dan literatur serta adil dan membenci kejahatan. Dia juga seorang yang menghargai intelektual dan bakat Bao. Di bawah pengaruh Liu, Bao bertekad untuk memberikan kesetiaannya terhadap kerajaan dan cintanya pada negara dan rakyat.

Kimsien daripada Kongco 包拯 - Bao Zheng  
 
Pada usia 29 tahun, dia lulus ujian kerajaan tingkat tertinggi dibawah pengujian langsung dari kaisar hingga menyandang gelar Jinshi. Sesuai hukum dan peraturan saat itu yang mengatakan bahwa seorang sarjana Jinshi dapat ditunjuk menempati posisi penting dalam pemerintahan, maka Bao diangkat sebagai pejabat kehakiman mengepalai Kabupaten Jian Chang. Namun dia mengundurkan diri tak lama kemudian karena sebagai anak berbakti dia memilih pulang kampung untuk merawat orang tuanya yang sudah tua dan lemah selama sepuluh tahun. Baru setelah kematian orang tuanya, dia kembali diangkat sebagai pejabat, kali ini sebagai pejabat kehakiman Provinsi Tian Chang. Ketika itu dia telah berumur 40 tahun.

Sebagai pejabat, Bao bekerja dengan adil, berani, dan berpegang pada kebenaran. Kecerdasan dan bakatnya membuat banyak orang kagum, termasuk Kaisar Song Ren Zong yang mempromosikannya dan memberikannya jabatan penting termasuk sebagai hakim di Bian (sekarang Kai Feng ), ibukota Dinasti Song. Dia terkenal karena pendiriannya yang tak kenal kompromi terhadap korupsi di antara pejabat pemerintahan saat itu. Dia menegakkan keadilan bahkan menolak untuk tunduk pada kekuasaan yang lebih tinggi darinya bila itu tidak benar termasuk pada Guru Besar Liu Pang(庞太师), ayah mertua kaisar yang merangkap guru besar yang membimbing putra mahkota sehingga Liu Pang sangat menganggap Bao sebagai musuhnya.

Sejarah mencatat bahwa selama kurang lebih 30 tahun sejak dia memegang jabatan pertama kalinya, sebanyak lebih dari 30 orang pejabat tinggi termasuk beberapa mentri telah dipecat atau diturunkan pangkatnya olehnya atas tuduhan korupsi, kolusi, melalaikan tugas, dan lain-lain. Dia sangat berpegang teguh pada pendiriannya dan tidak akan menyerah selama dianggapnya sesuai kebenaran. Enam kali dia melaporkan pada kaisar dan memintanya agar memecat pejabat tinggi, Zhang Yaozhuo, paman dari selir kelas atas kerajaan, tujuh kali untuk memecat Wang Kui, pejabat tinggi lain yang kepercayaan kaisar, bahkan dia pernah beberapa kali membujuk kaisar untuk memecat perdana mentri Song Yang. Dalam kapasitasnya sebagai juru sensor kerajaan dia selalu sukses meyakinkan kaisar tanpa membawa kesulitan bagi dirinya, padahal dalam sejarah banyak juru sensor telah mengalami nasib yang buruk, seperti misalnya Si Ma Qian, sejarawan dan filsuf Dinasti Han yang dikebiri karena Kaisar Han Wu Di tidak bisa menerima pendapatnya.

Dalam pemerintahan, teman dekatnya adalah paman kaisar yaitu Zhao Defang yang lebih dikenal dengan nama pangeran ke delapan (八王爷, Ba Wang Ye). Di kalangan rakyat, Bao Zheng dikenal sebagai hakim yang adil dan berani memutuskan segala sesuatu berdasarkan keadilan tanpa rasa takut, juga mampu membedakan mana yang benar dan yang salah. Baginya siapapun termasuk kerabat dekat kaisar sekalipun harus dihukum bila terbukti bersalah melakukan pelanggaran. Bao meninggal tahun 1062 dan dimakamkan di makam keluarganya di Hefei, di kota itu juga dibangun kuil untuk mengenangnya (包公祠).